Ketidaktahuan atau ketidakjelasan tentang
jati diri, kayaknya emang kagak pernah lepas dari kehidupan remaja dan para ABG
kita. Berbagai berita dan kabar sekitar remaja sering kali menunjukkan kepada
kita betapa ternyata remaja kita itu masih banyak yang bingung dengan jati diri
mereka. Mulai darimaraknya tawuran antar pelajar, kebiasaan ngeceng di
pinggir-pinggir jalan, terjerat narkoba demi “kesetiakawanan”, ABG komersial
yang menjamur demi beberapa keping uang ‘tuk beli makanan ‘prestise’ macam Mc
D, KFC, … hingga banyaknya angka ‘ kecelakaan’ diluar nikah plus aborsi yang
dilakukan mereka adalah sederet kasus yang menunjukkan bahwa mereka itu belum
atau tidak ngerti dengan jati diri mereka sesungguhnya. Maka nggak heran ketika
mereka menginjak usia dewasa (udah mahasiswa lagi) mereka masih bingung tentang
hakikat mereka sendiri, apa tujuan hidupnya, bagimana cara meraih/mencapai
tujuan tersebut dan apa yang mesti dilakuin.
Jatidiri…. Bukanlah Perkara Remeh !
Jadi emang, kalo’ kita pengin bicara tentang
jati diri, maka berarti kita perlu ngebahas tentang diri kita sendiri dan
kehidupan yang kita jalanin. Menjalanin kehidupan itu sendiri, ibaratnya
melakukan sebuah perjalanan. Seorang yang mau bepergian haruslah tergambar
dalam benaknya terlebih dahulu kenapa harus bepergian, untuk apa, hendak
kemana, dan gimana supaya bisa sampe’ ketujuan tadi. Harus lewat mana, naik
mana, dan berangkat dari mana. Demikian pula dengan kita, selama kita belum
bisa merumuskan hal-hal diatas tadi, maka jangan harap kita bisa sukses dalam
perjalanan kita. Bisa jadi kita udah capek-capek habisin waktu, uang, dan
tenaga….eh ternyata kita nggak nyampe-nyampe …..yah tentu saja, lah wong
tujuannya aja masih belom kita putusin, ya mana mungkin kita bisa mutusin mau
naik kendaraan apa, berangkat dari mana, lewat jalan mana dan apa yang musti
kita lakuin agar bias nyampe’ ke tujuan tadi. Jadinya kita mungkin cuman
muter-muter aja tanpa ada arah yang jelas sampe’ kitanya jadi judheg dan capek
dengan perjalanan tadi. (bingung nih yee…). Baca srtikel kami yang lain tentang hukum memakai emas bagi laki laki.
Begitu pulalah gambarannya orang
menjalani hidup ini. Kalo’ dia belom juga ngerti siapa sich dirinya itu, apa
tujuan hidup, dan nggak tahu juga gimana caranya sampe’ke tujuan hidupnya tadi,
maka ia akan tampil sebagai orang-orang yang ling lung, kesana kemari tapi
kagak jelas mau kemana. Kalo’ orang-orang disekitarnya seharian pergi ‘ngedisko
karena katanya itu adalah cara menunjukkan identitas diri …..ikut dech orang
ini ngedisko, begitu sekitarnya n’tripping, yang lain pada demo….ikut-ikutan
dech demo dia lakuin meski kagak ngerti untuk apa dan kenapa dia ngelakuin itu.
Begitu seterusnya… sehingga jadilah dia sebagi orang yang hidup tanpa ada
landasan yang pasti.
Oleh karena itu, menjawab
pencarian jati diri kita adalah suatu keniscayaan yang harus kita kelarin kalo’
kita pengin sukses dalam menjalani kehidupan kita ini. Karena dia adalah satu
langkah awal yang harus kita lakuin sebelum kita menentukan kapan kita harus
melangkah dan kearah mana kita harus melangkah. Dengan kata lain, kejelasan
jati diri adalah langkah awal bagi kejelasan masa depen hidup kita.
Berpikir dan berpikir adalah sebuah langkah
awal
Sebenarnya pertanyaan seputar
jati diri kita, bahwa kita itu siapa sich ? Habis itu mau kemana sich ? secara
alami mesthi akan muncul dalam benak kita kalo’ kita mau melihat dan memikirkan
diri kita, alam sekitar dan kehidupan yang ada di sekeliling kita, karena
ketika manusia udah mencapai kondisi aqil baligh yaitu kemampuan mengakalnya
(berpikirnya) telah sempurna, maka dengan kemampuan berpikir yang dia punya
tersebut, dia akan terangsang dan mampu memikirkan berbagai macam fakta di
depannya. Ketika dia ngeliat laut yang begitu luas dengan beragam makhluk
besar-kecil didalamnya.
Ketika dia ngeliat matahari yang cumin satu tidak
sembilan kaya’ diceritanya “Sun Go Kong” sehingga manusia tidak kepanasan, dan
juga ketika di ngeliat rambut diwajah dan tubuhnya…. Yang berbeda-beda tingkat
pertumbuhannya ….ada yang bias panjang kayak rambut, tapiada yang kagak (kayak
alies, bulu mata dll.), padahal dia kagak ikutan ngatur. Hal ini menunjukkan
semua itu begitu teraturnya, yang ndak mungkin dech itu semua ada karena
kebetulan tanpa ada yang menciptakan dan mengaturnya, tanpa ada sesuatu dibalik
semua itu, sesuatu yang pada-Nya-lah kita bisa menyadarkan segala sesuatu yang
bersifat serba terbtas tadi, hingga sampailah kita pada suatu pertanyaan:
“Dimana sich asal dari semua ini, asal dari manusia, alam semesta dan kehidupan
ini? Dan untuk apa semua ini ada?
Begitu
juga, ketika kita meneruskan pengamatan kita, maka kita akan ngeliat bahwa
meskipun kita pengen hidup
selamannya….tapi toh ternyata kita kagak bisa nolak bahwa kita pasti akan
semakin tua dan kemudian secara pasti maut itupun dating, tidak pandang
siapapun, orang kayakah, miskinkah, tuakah, mudakah….ternyata begitu maut
menjemput nmaka manusia tidak pernah bisa menolak. Dari sini, maka akan muncul
pertanyaan kemanakah mereka setelah mati???! Apakah menjadi hantu gentayangan
kayak ‘Si Manis Jembatan Ancol’ atau ya habis sudah riwayat orang mati tadi,
atau bagaimana? Pertanyaan ini pasti akan muncul dalam benak setiap orang yang
berakal yang mau berpikir.
Kalo’
kita mau mengikuti dengan cermat proses pencarian jawaban ini, maka sebenarnya
jawaban yang ditemukanoleh seseorang tadi terhadap tiga pertanyaan besar itulah
yang akan menetukan apakah orang itu menjadi menjadi orang yang beriman, dan
menganut aqidah Islam ataukah tidak. Demikian pula tas dasar jawaban tiga
pertanyaan mendasar itulah seseorang itu akan menjalani dan membangun kehidupan
dengan model kehidupan yang bagaimana. Karena tiga pertanyaan diatas adalah kunci bagi
terurainya pertanyaan atau masalah cabang yang dihasilkan.
Saatnya Mengerti, siapa Sich Gue` ini?
Nah
kalo kita mau menggunakan akal yang udah dikaruniakan Alloh ini kepada kita,
yang dengan-Nya kita kita menjadi mahluk Alloh yang berbedfa dari mahluk Alloh
yang lain, maka kita akam sampai pada satu kesimpulan ketika kita mengamati
fakta manusia, alam semesta dan kehidupan ini, bahwa mesti ada sesuatu yag ada
dibalik 3 hal tadi dimana sesuatu itulah yang telah menciptakan semuanya, dari
tidak ada menjadi ada, karena tidak mungkin manusia itu mengadakan dirinya
sendiri, demikian juga alam semesta tidak mungkina ada dengan sendirinya.
Karena mereka semua bersifat terbatas (manusia bisa mati, dunia itu fana),
tentu harus ada Dzat yang telah menciptakan mereka, dimana Dzat tersebut harus
berbeda dengan mahluk buatan-Nya, Dia tidak boleh bersifat terbatas. Dia adalah
Tuhan Yang Maha Pencipta atas segala sesuatu sehingga kita bisa melihat betapa
teraturnya mahluk-mahluk ciptaan-Nya itu berjalan.
Nggak pernah dech kita
ngeliat matahari tabrakan sama bintang….. meski semuanya berada dilangit yang
sama, teratur banget khan??! Sehingg sangatlah logis kalo kitapun setelah
diciptakan oleh-Nya ngakpernah dibiarin aja…dengan kata lain ketika diciptakan
telah juga disertakan oleh Alloh Pencipta kita dengan aturan-aturan yang harus
kita pakai dalam menjalani kehidupan ini. Agar
kita bisa hidup sebagaimana tujuan kita diciptakan oleh-Nya.
Karena sebgai pencipta kita, tentunya Alloh Maha Tahu segalanya atas hakekat kita sebagai manusia; apa yang bisa membahayakan kita dan apa yang bisa membahagiakan kita. Bukankah pencipta mobil adalah pihak yang paling tahutentang seluk beluk mobil bikinannya itu!!? Lebih jauh lagi, mobil-mobil bikinannya tadi akan bisa rusak. Demikian pula manusia, kehidupannya akan kacau balau dan tidak akan berjalan sebagaimana tujuan diciptakan kalau selama menjalani kehidupan ini manusia tidak diatur dengan aturan-aturan buatan Penciptanya. Baca juga Hukum Bagi Tukang Zina
Karena sebgai pencipta kita, tentunya Alloh Maha Tahu segalanya atas hakekat kita sebagai manusia; apa yang bisa membahayakan kita dan apa yang bisa membahagiakan kita. Bukankah pencipta mobil adalah pihak yang paling tahutentang seluk beluk mobil bikinannya itu!!? Lebih jauh lagi, mobil-mobil bikinannya tadi akan bisa rusak. Demikian pula manusia, kehidupannya akan kacau balau dan tidak akan berjalan sebagaimana tujuan diciptakan kalau selama menjalani kehidupan ini manusia tidak diatur dengan aturan-aturan buatan Penciptanya. Baca juga Hukum Bagi Tukang Zina
Oleh
karena itu kenapa kita butuh seseorang yang bisa menyampaikan aturan-Nya dan
menunjukan kepada kita bagaimana menyelesaikan masalah kehidupan kita dengan
menggunakan aturan-aturan tadi. Seseorang yang diutus-Nya untuk membaca
firman-firman-Nya (Al-Qur’an), yang
berisi perintah dan larangan-Nya. Dialah seorang Rosul yang membacakan pada
kita kitab yang tidak mungkin dibikin oleh manusia. Kitab yang memiliki gaya
bahasa yang tinggi, yang mengkabarkan tidak hanya kejadian-kejadian di masa
sekarang, namun juga di masa lampau dan yang akan datang. Yang terjamin
kebenaran dan keasliannya sepanjang zaman. Yang terbukti tidak pernah disamai oleh
para penyair manapun yang telah berupaya mencoba membuat satu ayat saja yang
semisal dengan Al-Qur’an. Kitab yang terbukti tidak pernah dirubah dan disusupi
oleh satu katapun selain dari firman-Nya, karena allah sendirilah yang akan
menjaganya.
“ Sesungguhnya kami telah
menurunkan peringatan (Al-Qur’an) dan kamilah yang menjaganya (QS Al- Hijr :
9).
“ Diturunkan kitab ini dari
Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (QS Al Ahqaaf :2).
Dan
berdasarkan pengkabaran dari Al-Qur’an yang bisa dibuktikan kebenarannya bahwa
ia adalah benar-benar kitab yang berisi kalamullah yang telah terjamin
kebenarannya secara mutlak karena berasal dari Dzat Yang Maha Benar, akan kita
dapatkan informasi tentang kejadian manusia, kehidupan dan alam semesta ini
sebagaimana tercantum dalam ayat dibawah ini :
“
Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu, dan langit sebagai atap,
dan Dia menurunkan air(hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan
itu segala buah-buahan sebagai rejeki untukmu, karena itu janganlah kamu
mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui (QS Al Baqarah :
22)
Jadi,
jelas sudah, bahwa kita, alam semesta dan kehidupan ini adalah semuanya berasal
dari allah SWT, dan bukan karena ada dengan sendirinya ataukah diadakan oleh
sesuatu selain Allah. Ini adalah hal yang prinsip yang harus kita yakini karena
terkait dengan pengakuan kita secara pasti bahwa Allah adalah pencipta kita.
Karena dengan pengakuan yang kuat, yakin 100% tanpa adanya keraguan akan hal
inilah berarti kita baru bisa disebut beriman terhadap adanya Allah, bahwa
Muhamad adalah utusan allah, Yang datang dengan membawa Al-Qur’an yang
semata-mata merupakan kalam(perkataan) Allah termasuk ayat diatas tadi.
Dan
ternyata, Allah yang telah menciptakan kita itu bersumpah : “Maha demi Rabbmu,
mereka itu(pada hakikatnya) tidak beriman sebelum mereka menjadikan engkau
(Muhammad) sebagai hakim(pemutus) atas segala permasalahan yang timbul diantara
mereka, kemudian tidak ada rasa keberatan di hati mereka terhadap putusan yang
engkau berikan, dan mereka menerima (pasrah) dengan sepenuhnya.” (QS AN Nisa :
65)
Jadi
jelas sudah, bahwa semua ini berasal dari Alloh SWT, dan bukan karena ada
dengan sendirinya ataukah pula diadakan oleh sesuatu selain Alloh. Ini adalah
hal prinsip yang harus kita yakini karena terkit dengan pengakuan kita secar
psti bahwa Alloh adalah Pencipta kita. Karena dengan pengakun yang kuat, yakin
100% tanpa ada keraguan akan hal inilah berarti kita baru disebut beriman
kepada adanya Allah, bahwa Muhammad adalah utusan Allah, yang datang dengan
membawa Al-Qur’an yang semata-mata merupakan Kalamullah.
Dan
ternyata, Allah yang telah menciptakan kita itu bersumpah:”Maka demi Rabbmu,
mereka itu (pada hakikatnya) tidak beriman sebelum mereka menjadikan
engkau(Muhammad) sebagai hakim atas segala permasalahan yang timbul diantara
mereka, kemudian tidak ada rasa keberatan di hati mereka terhadap putusan yang
engkau berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.”(QS AN Nisa : 65).
Ayat
diatas menunjukkan bahwa kalau kita mengaku beriman, maka konsekuensinya kita
harus mau mengambil seluruh aturan yang telah diturunkan Allah melalui Rasulnya
untuk mengatur segala aspek kehidupan kita dan kita mengambil aturan tadi
dengan penerimaan sepenuh hati tanpa ada rasa keberatan sedikitpun. Hal ini
dipertegas lagi oleh Allah : “Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia
kecuali hanya untuk beribadah kepada-Ku(QS Adz Dzariyat : 56).
Maka
untuk beribadah kepada Allahlah, kita dihidupkan didunia ini, dengan cara
bagaimana ? dengan cara melaksanakan segala apa yang diperintah oleh Allah, dan
meninggalkan segala apa yang dilarangNya.
0 komentar:
Post a Comment